Pantun Di Rumah Aja Karena Corona (Covid-19)


Genyo.id | Pantun Tentang Corona – Sudah lumayan lama kita berada di rumah saja, Karena demi mencegah penyebaran virus covid-19. Setiap harinya banyak ribuan orang meninggal dunia dari berbagai belahan dunia, dari mulai Cina, Italia, Inggris, Spanyol, Prancis, Indonesia, sampai Amerika Serikat.

Sampai hari ini telah banyak di kabarkan puluhan ribu orang sudah meninggal dunia. dan mengharuskan pemerintah melakukan kebajikan sistem lockdown. (Karantina Wilayah). Pemerintah juga menghimbau agar setiap masyarakat tidak keluar rumah kecuali dalam keadaan yang darurat.

Hal ini karena disebabkan penyebaran virus Corona ini sangat cepat. Oleh karena itulah perlu adanya kegiatan sosial distancing, yaitu mengurangi aktivitas yang berupa kerumunan orang.

Pantun ini dibuat saat belum ditemukan obat untuk menyembuhkan virus Corona. Berdiam diri dirumah merupakan satu-satunya solusi supaya kita dapat terhindar dari virus Corona. Mungkin ada kalanya kita merasa bosan di rumah, ya walaupun sudah banyak hiburan, sesekali kita ingin keluar rumah. Untuk itulah, untuk menghibur diri dirumah kalian bisa mencoba berpantun untuk di jadikan salah satu hiburan. Nah, Berikut ini adalah beberapa pantun tentang merasa bosan di rumah selama lockdown karena virus Corona.

Berhari-Hari di Dalam Rumah

Gunung Ciremai tempat berkemah,
Pohon pinus dan pohon kina.
Berhari-hari diam di rumah,
Tak boleh keluar karena Corona.

Merah merona pada pipi,
Alam Desa terasa sepi.
Tiap hari nonton TiVi,
Rasa Bosan menghinggapi.

Semesta diciptakan penuh hikmah
Dari gunung sampai lembah
Ingin rasanya keluar rumah
Tapi tak boleh karena wabah

Main di Rumah

Jangan suka senang merumpi,
Nanti terkena iri dan dengki.
Kalau bosan nonton TV,
Buka youtube sebagai pengganti.

Bibir merah memakai gincu
Keluar rumah malu-malu.
Lihat video yang lucu-lucu
untuk menghibur hati yang pilu

Cahaya senja sudah sirna
Mandi habis mana berasnya.
Lihat berita tentang Corona
Ternyata banyak juga korbannya.

Ingin Jalan-Jalan

Malam indah dengan Rembulan
Badan di gembok dengan rantai.
Ingin rasanya jalan-jalan
Ke atas gunung ke tepi pantai.

Anak gadis sungguh pemalu
Keluar rumah bersama ibu.
Virus Corona belum berlalu
Setiap hari mati beribu-ribu.

Panjang kalung berkilan-kilan,
Jatuh hilang di atas bukit.
Untuk apa jalan-jalan
Kalau pulang bawa penyakit.

Rindu Belajar di Sekolah

Indah kalung dari perunggu,
ada di meja Yang Berdebu.
Belajar di rumah berminggu-minggu
Rindu sekolah menggebu-gebu.

Udara dingin terasa ngilu
Rumah indah karena hiasan
Dulu ingin libur selalu
Libur panjang ternyata bosan

Udara dingin harus dibelah
Hingga Mentari cahayanya cerah.
Rindu ingin belajar di sekolah
Bermain dengan teman-teman meriah.

Tiap Hari Gulang-Guling

Si Ikal suka Ling Ling,
Ingin dia datang melamar.
Tiap hari gulang-guling
Seorang diri didalam kamar.

Sore hari memakan ikan,
Kalau tidur temani jam beker.
Hanya main YouTube facebook-an,
Selfie-nya hanya pakai masker.

Sungguh indah warna awan
Di hari cerah sangat menawan.
Tidak boleh bertemu kawanmm,
Cukup chatting lewat WAnan.

Serba di Rumah

Hari sabtu pergi berkemah,
Naik bukitnya pelan-pelan.
Belajar di rumah main di rumah,
tidak boleh jalan-jalan.

Ingin berjumpa tetapi sungkan,
Anak yang jauh dari Medan.
Kerjaan hanya minum dan makan,
Seminggu dirumah naik berat badan.

Baju panjang ujung dikilin,
Mie goreng di tambahi kubis.
Tiap hari ingin-nya online,
Sayang kuota cepat habis.

Bersyukur Bisa di Rumah

Orang baik orang-nya ramah
Kalau berteman jadi persahabatan.
Jangan bosan diam di rumah
Banyak orang di kolong jembatan.

Benda pusaka jangan dijamah,
Boleh dijamah taruh tempatnya.
Bersyukur kalau bisa di rumah,
Yang di rumah sakit merindukannya.

Pulau Bangka banyak timah,
Pantai Putih amat indahnya.
Setiap hari di dalam rumah
Jangan lupa ibadahnya.

Mumpung di Rumah

Pelajari akhlakul karimah,
Supaya hidup semakin indah.
Mumpung kita banyak di rumah,
Banyak-banyaklah beribadah.

Cicipi masakan dengan lidah,
Pisau tumpul harusnya diasah.
Hafalkan Quran jadi mudah,
Banyak waktu murojaah.

Sungguh senang hari lebaran,
Anak bayi di Timang Timang.
Sering-sering menghafal Quran,
supaya rumah menjadi tenang.

Cerita lama Si Pahit Lidah,
Cerita dari pulau Sumatera.
Kalau di rumah banyak ibadah,
Hati kita menjadi bahagia.

Gara-Gara Selalu di Rumah

Tanam biji di tanah sawah,
Kolam air untuk si ikan.
Gara-gara banyak di rumah,
banyak tidur banyak makan.

Ketoprak jatuh di tanah,
Jatuh pula tahu gejrot.
Gara-gara banyak di rumah,
Tubuh gemuk bertambah gembrot.

Badan tua semakin lemah,
Kue jatuh dimakan Semut Kecil.
Gara-gara sering di rumah,
Banyak perempuan yang hamil.

Jaga Dari Virus Corona

Medan tempur Medan Arena,
Istirahat di dalam kemah.
Jaga diri dari virus Corona,
Berdiam diri didalam rumah.

Bapak Hakim Bapak jaksa,
Minum kopi di bawah kelapa.
Jangan keluar kecuali terpaksa,
Masker dipakai Janganlah lupa.

Bukit kecil tempat biara,
Banyak ular yang berbisa.
Jangan cari gara-gara,
Jauhi penyakit selagi bisa.

Murid sekolah rapi berbanjar,
ibu muda pergi belanja.
Walau di rumah tetap belajar,
Jangan hanya main game saja.

Walau bosan didalam kemah,
Jangan sampai hati merana.
Walau bosan di dalam rumah,
Lebih bosan kalau kena Corona.

Puisi Virus Corona

Semenjak pandemi corona melanda dunia, banyak orang yang bosan di rumah. Sebagian orang membuat pantun tentang corona. adapula yang membuat Puisi tentang Virus Corona.

Akhir Kata

Demikian tentang pangun corona. Ingat,!. jangan bosan di rumah. Banyak pantun yang bisa menemani hari-hari mu, mulai dari pantun nasehat sampai pantun jenaka yang akan admin ulas pada artikel selanjutnya.

Leave a Comment