Lek – lekan umumnya dilakukan secara masal, misalnya seluruh warga RT, seluruh keluarga dan kain sebagainya di malam hari, dengan acara ritual atau tirakatan, misalnya seperti sebelum diselenggarakan pernikahan, mendirikan rumah, memperingati HUT Kemerdekaan NKRI, malam 1 Syuro/Muharram dan kain sebagainya. Acaranya biasanya berlangsung paling tidak sampai tengah malam,atau sampai menjelang subuh.
Lek-lekan dalam bahasa jawa artinya tidak tidur atau tetap terjaga di malam hari, hal ini sepadan dengan kata “begadang” dalam bahasa indonesia
Dalam pemakaiannya dalam basa jawa, lek-lekan diguanakan untuk acara begadang ramai-ramai, misalkan seperti pas terdapat hajatan, setelah itu malamnya begadang bersama-sama tetangga atau pada malam tahun baru jawa atau tanggal 1 bulan Suro biasanya didapati acara begadang bareng-bareng teman atau keluarga.
Kalau begadang hanya sendirian tidak ada temanya (Satu orang) ini jarang menggunakan istilah lek-lekan, meskipun dapat juga menggunakan istilah lek-lekan, tapi biasanya istilah ini jarang dipakai untuk satu orang.