Genyo.id, Pengetahuan – Di pembahasan kali ini kita kembali akan membahas sebuah negara kecil di Asia. Namun meskipun kecil, negara ini adalah salah satu negara paling maju baik secara ekonomi maupun teknologi.
Negara ini juga dikenal sebagai salah satu macan asia, selain itu negara ini dikenal sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak memiliki hasil tambang. Lebih lengkapnya inilah Negara Singapura.
Negara Singapura
Negara Singapura, atau yang secara resmi disebut dengan nama republik Singapura adalah sebuah negara pulau yang berada di kawasan maritim asia tenggara, di ujung selatan semanjung Malaya.
Perbatasan
Negara ini berbatasan dengan selat Malaka di barat, dengan kepulauan riau di selatan,dan dengan laut cina selatan di sebelah timur.
Singapura adalah negara pulau, yang wilayahnya sendiri terdiri dari 63 pulau, termasuk pulau ujong atau pulau Singapura sebagai pulau utamanya.
Negara pulau adalah sebuah negara yang wilayah utamanya terdiri dari satu pulau atau lebih atau sebagian kepulauan
Luas
Luas keseluruhan wilayah dari negara Singapura adalah sebesar 728,6 kilometer persegi.
Jika kita bandingkan dengan luas wilayah daerah yang ada di indonesia, luas Singapura masih sedikit lebih besar dari luas wilayah kabupaten banggai laut, di provinsi Sulawesi tengah, yang memiliki luas 725,6 kilometer persegi.
Proyek reklamasi lahan di Singapura telah meningkatkan luas daratan negara ini, dari yang awalnya 580 kilometer persegi pada tahun 1960-an, menjadi 710 kilometer persegi pada tahun 2015, dan diperkirakan akan bertambah luas lagi hingga 100 kilometer persegi pada tahun 2030.
Baca Juga: Negara Paling Bahagia di Dunia
Beberapa proyek ini melibatkan penggabungan pulau-pulau kecil melalui reklamasi tanah untuk membentuk pulau-pulau yang lebih besar, lebih fungsional dan layak huni, seperti yang telah dilakukan dengan pulau jurong.
Singapura juga disebut sebagai negara kota atau polis, negara kota adalah kota independen berdaulat yang berfungsi sebagai pusat kehidupan politik, ekonomi dan budaya di atas wilayahnya yang berdekatan.
Dan Singapura adalah salah satu dari hanya sedikit negara kota modern berdaulat di dunia.
Populasi
Jumlah populasi penduduk Singapura pada tahun 2023 diperkirakan sebanyak 5.453.600 jiwa.
Dengan jumlah tersebut, negara ini memiliki tingkat kepadatan penduduk terbesar kedua di dunia setelah negara Monako.
Etnis
Sekitar 42% penduduk Singapura adalah warga asing, jumlah penduduk negara ini memiliki persentase warga asing tertinggi keenam di dunia.
Kebanyakan berasal dari Cina, Malaysia, Filipina, Amerika utara, Timur tengah, Eropa, Australia, Bangladesh dan India.
Agama Mayoritas
Buddhisme adalah agama yang paling banyak dipraktikkan di Singapura, sekitar 31% dari populasi penduduk negara ini menyatakan diri sebagai penganut agama budha.
Agama yang paling banyak dianut berikutnya adalah Kristen, diikuti oleh Agama Islam, Taoisme, dan Hindu.
Bahasa
Pemerintah Singapura mengakui empat bahasa resmi di negaranya yaitu bahasa Inggris, melayu, mandarin, dan tamil.
Tidak seperti negara tetangganya Malaysia dan Indonesia, tempat dimana bahasa melayu menjadi bahasa dominan.
Bahasa paling dominan di Singapura adalah bahasa Inggris, Bentuk bahasa Inggris yang dipertuturkan di Singapura memiliki banyak ragam, mulai dari Inggris standar hingga bahasa kreol atau yang dikenal sebagai Singlish.
Pemerintahan
Singapura adalah negara republik parlementer dengan sistem pemerintahan parlementer unikameral westminster yang mewakili berbagai konstituensi.
Konstitusi Singapura menetapkan demokrasi perwakilan sebagai sistem politik negara ini.
Tampuk kekuasaan eksekutif dipegang oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri.
Sementara itu presiden Singapura, secara historis merupakan jabatan seremonial, namun sejak tahun 1991 presiden diberikan hak veto untuk beberapa keputusan kunci seperti pemakaian cadangan nasional dan penunjukan jabatan yudisial.
Presiden Singapura
Presiden Singapura saat ini dijabat oleh seorang perempuan bernama Halimah Yacob, beliau adalah presiden wanita pertama dalam sejarah Singapura dan menjabat sebagai Presiden Singapura sejak tahun 2017.
Sementara perdana menteri Singapura saat ini adalah Lee Hsien Loong, yang mulai menjabat sebagai perdana menteri sejak tahun 2004.
Ekonomi
Singapura memiliki ekonomi pasar yang sangat maju, yang secara historis berputar di sekitar perdagangan entrepot atau pelabuhan perlintasan kapal.
Bersama Hongkong, Korea selatan dan Taiwan, Singapura adalah satu dari empat macan asia.
Ekonomi negara ini sangat bergantung pada ekspor dan pengolahan barang impor.
Singapura memiliki ekonomi paling kompetitif di dunia, dan menempati peringkat pertama dari 141 negara, menurut peringkat forum ekonomi dunia.
Singapura menarik banyak investasi asing karena lokasinya, tenaga kerja terampil, tarif pajak yang rendah, infrastruktur yang maju, dan tingkat korupsi yang rendah.
Negara ini memiliki PDB perkapita tertinggi ke-2 di dunia setelah Luxembourg.
Sejarah Negara Singapura
Pulau Singapura awalnya dihuni oleh para nelayan dan bajak laut. Pulau ini dikenal oleh pelaut setidaknya sejak abad ke-3 masehi.
Catatan tertulis paling awal tentang Singapura mungkin ada dalam catatan Cina dari abad ke-3, yang menggambarkan pulau Pu Luo Chung, yang diduga merupakan transkripsi dari nama melayu pulau Ujong, atau pulau di Ujung Semenanjung.
Pada abad ke-7, wilayah ini merupakan pos terdepan bagi kerajaan sriwijaya yang berfungsi sebagai entrepot atau pelabuhan perlintasan kapal dan titik suplai untuk pedagang Melayu, Thailand, Jawa, Cina, India, dan Arab.
Pada tahun 1299, pulau kecil namun strategis ini mendapatkan nama baru. Menurut legenda, pangeran Sri Tri Buana atau yang dikenal juga dengan nama Sang Nila Utama yang merupakan seorang pangeran dari kerajaan Sriwijaya, mendirikan pemukiman di pulau tersebut dan menamakannya Singapura yang berarti kota singa dalam bahasa sansekerta.
Sekitar abad ke-14, wilayah Singapura lebih dikenal dengan nama temasek atau tumasik yang berarti kota laut. Nama ini tertulis pada kitab Nagarakretagama yang ditulis oleh Empu Prapanca pada tahun 1365. Dalam kitab terebut dikatakan bahwa Temasek adalah bawahan dari kerajaan Majapahit.
Pada abad itu, kekuatan dari kerajaan Sriwijaya telah menurun dan wilayah ini diperebutkan antara kerajaan Siam atau Thailand dengan kerajaan Majapahit yang sedang berusaha untuk menguasai semenanjung Malaya.
Sumber sejarah dari catatan Portugis juga menunjukkan bahwa sekitar akhir abad ke-14, penguasa Singapura saat itu yang juga merupakan pangeran terakhir sriwijaya, yaitu Sultan Iskandar Syah atau juga dikenal sebagai Parameswara diserang oleh Majapahit, yang kemudian memaksanya untuk pindah ke Malaka.
Di Malaka sultan Iskandar Syah kemudian mendirikan kesultanan Malaka. Pada tahun 1511, Portugis berhasil merebut Malaka. Sultan Mahmud Syah raja Malaka saat itu terpaksa melarikan diri ke selatan dan kemudian mendirikan kesultanan Johor, dalam perkembangannya wilayah Singapura kemudian menjadi bagian dari kesultanan Johor.
Pada tahun 1613, Portugis menghancurkan pemukiman di Singapura, dan pulau itu tenggelam dalam ketidakjelasan selama dua abad berikutnya.
Antara abad 16 dan 19, kepulauan Melayu secara bertahap diambil alih oleh kekuatan kolonial Eropa, dimulai dengan kedatangan Portugis di Malaka pada tahun 1509.
Disusul oleh Belanda, yang kemudian dalam perkembangannya berhasil memonopoli perdagangan khususnya rempah-rempah di wilayah Nusantara.
Termasuk kekuatan kolonial lainnya adalah Inggris, meskipun kehadirannya relatif kecil di kawasan tersebut.
Pada akhir tahun 1818, Lorde Hastings gubernur jenderal Inggris di India, menunjuk Letnan Jenderal Sir Stamford Raffles yang saat itu juga diangkat sebagai letnan gubernur koloni Inggris di bencoolen atau bengkulu, untuk mendirikan stasiun perdagangan di ujung selatan semenanjung melayu.
Setelah mengamati pulau-pulau terdekat lainnya pada tahun 1819, Sir Stamford Raffles dan seluruh British east India company mendarat di pulau Singapura.
Di pulau tersebut, ia menjumpai sebuah kampung suku melayu yang dipimpin tumenggung dan Tengku Abdul Rahman, wilayah itu merupakan wilayah kekuasaan kesultanan Johor yang dikuasai Belanda dan Bugis.
Kesultanan Johor sendiri saat itu sedang ada konflik perpecahan antara faksi dan perebutan kekuasaan.
Melihat peluang yang menguntungkan raffles membujuk tumenggung abdul rahman untuk menyelundupkan tengku long atau sultan hussein ke Singapura, dan membantunya merebut haknya atas tahta kesultanan Johor dan Inggris juga akan memberikan tunjangan tahunan kepada sultan.
Sebagai imbalannya, sultan hussein akan memberikan hak kepada Inggris untuk mendirikan pos perdagangan di Singapura. Sebuah perjanjian resmi ditandatangani pada 6 februari 1819 dan menandai kelahiran Singapura modern.
Pada tahun 1824, perjanjian lebih lanjut dengan sultan menyebabkan seluruh pulau menjadi milik Inggris.
Pada tahun 1826, Singapura menjadi bagian dari straits settlements atau negeri-negeri selat yang terdiri dari wilayah penang, Malaka dan Singapura
Kemudian pada tahun 1836, di bawah yurisdiksi british india, Singapura menjadi ibu kota regional dan pusat pemerintahan di ketiga wilayah tersebut.
Pada tanggal 1 april 1867, Straits Settlements menjadi koloni mahkota dan diperintah oleh seorang gubernur di bawah yurisdiksi kantor kolonial di london.
Selama perang dunia II, invasi Jepang ke Malaya memuncak dalam pertempuran Singapura.
Kekalahan dalam perang tersebut memaksa Inggris untuk menyerahkan Singapura ke tangan Jepang pada 15 februari 1942.
Setelah Jepang menyerah kepada sekutu pada tanggal 15 agustus 1945, wilayah Singapura diserahkan kembali ke pemerintah Inggris pada 12 september 1945.
Setelah perang, pemerintah Inggris mengizinkan Singapura mengadakan pemilihan umum pertamanya pada tahun 1955 yang dimenangkan oleh kandidat pro-kemerdekaan, David Saul Marshall, ketua partai front buruh.
Demi menuntut pemerintahan sendiri secara penuh, Marshall memimpin delegasi ke London, tetapi permintaannya tersebut ditolak oleh Inggris.
Ia mengundurkan diri setelah kembali ke Singapura dan digantikan oleh Lim Yew Hock pada tahun 1956, dan setelah negosiasi lebih lanjut, Inggris memberi Singapura pemerintahan mandiri internal penuh untuk semua hal kecuali pertahanan dan urusan luar negeri.
Pada 16 september 1963, Singapura tergabung dengan federasi Malaya, bersama Sabah dan Sarawak untuk membentuk federasi Malaysia yang baru di bawah ketentuan perjanjian Malaysia.
Dua tahun kemudian pada tahun 1965, Singapura meninggalkan federasi Malaysia setelah konflik ideologis yang memanas muncul antara partai politik besar pemerintah Singapura yang disebut partai aksi rakyat dan pemerintah federal kuala lumpur.
Pada 9 agustus 1965, Singapura secara resmi memperoleh kedaulatan negaranya. Yusof bin Ishak dilantik sebagai presiden pertama Singapura dan Lee Kuan Yew menjadi perdana menteri.
Itulah ringkasan tentang negara Singapura dan Sejarah Singapura yang pernah menjadi bagian dari kerajaan Sriwijaya.