Senja berkata, Senja itu pintar, Datang ketika rindu, Benar-benar rindu.
Yang sakit itu bukan merindu, tapi merasa kosong karena tidak ada yang ditunggu.
Tapi tak mengapa, karena aku tau ada seseorang yang sedang baik merindukan keberadaanku.
Akupun akan melakukan hal yang sama dengan nya.
Merindukanya meski kata dan Mata tak mampu bertemu.
Untukmu yang kelak menjadi pendampingku, yang namanya telah ditulis di Lauhul Mahfudz.
Jika perhatian tak dapat kuberikan secara langsung, jika perasaan tak dapat kutunjukkan dengan setiap detiknya. Ketahuilah, akan ada satu jalan untukku agar selalu bisa menunjukkannya, dengan sepenuh hati, dengan impian-impian tentang kebahagianmu. Dalam lima waktu tak lelah ku ikut sertakan selalu namamu di dalamnya. Semoga segala impianmu dapat terwujud, karena impianmu adalah impianku, dan semoga … ada aku di dalam impianmu itu, aku selalu mendo’akannya.
Mencoba bertahan sekuat hati
Lalui coba dan goda yg sering menghampiri,
tak lepas dari peluh dan lelah menyelimuti,
tetap tiada henti tuk menanti waktu untuk menjemput titian hati yg terus tereliminasi
sunyi…
bag hamparan padang pasir tak berpenghuni
gelap….
bag malam menyibak kerinduan pilu
hanya kesabaran dan keikhlasan
yang setia berteman dalam kosongnya hati
Belajar untuk bertahan ..
Belajar untuk memahami dan mengerti akan keadaan …
Berjuang dalam setiap waktu ..
Dan berharap kelak akan bersatu…
Dan berdoa di setiap sujud …
Yakin dan percaya semua yang telah di garis kan ….
Dan semua rindu yg tertahan akan terobati dengan seiring waktu yang Allah janji kan untuk mereka yang berihtiar.
Bertahanlah.. Sebentar Lagi…
Beristirahatlah Untuk Kamu yang saat ini Lelah.